|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Sejahat apapun perlakuan orang kepada kita, kita akan membalasnya dengan kasih, pengampunan dan berdoa bagi dia, agar ia diberkati Tuhan |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Kebencian Dibalas Dengan Kemurahan |
|
Kebencian Dibalas Dengan Kemurahan |
|
Rabu, 03 April 2019 |
|
|
|
|
|
Kebencian Dibalas Dengan Kemurahan |
|
1 Samuel 24:12, 26:7-12 |
|
|
|
|
|
|
Sungguh suatu pelajaran yang berharga, sekalipun Daud dibenci dan dikejar2 oleh Saul yang ingin membunuhnya, namun Daud sama sekali tidak punya rasa dendam atau marah terhadap Raja Saul. Tidak kurang dari dua kali Daud mendapat kesempatan untuk membunuh Raja Saul, demikian Alkitab mencatat. Namun Daud tidak melakukannya bahkan cuma hanya melukai. Merupakan hal yang wajar bila dilakukan pada saat itu, tetapi Daud memilih untuk bersikap murah hati terhadap Raja Saul yang dihormatinya sebagai orang yang diurapi Allah.
Mampukah kita bersikap seperti Daud untuk tetap mengasihi bahkan menghormati orang-orang yang membenci kita ? Kita tidak pernah melakukan kesalahan, tetapi orang-orang itu membenci kita. Mereka membenci kita karena iri dan merasa terganggu dengan kelebihan atau sesuatu yang kita punyai. Merupakan hal yang lazim bila membalas mereka agar mereka tahu siapa kita. Bukankah Tuhan dapat memakai tangan kita untuk memberi pelajaran kepada mereka yang hatinya jahat?
Bukanlah demikian yang diajarkan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus justru mengajarkan kita untuk melakukan yang tidak lazim, yaitu mengasihi dan memberkati mu...selengkapnya » |
Sungguh suatu pelajaran yang berharga, sekalipun Daud dibenci dan dikejar2 oleh Saul yang ingin membunuhnya, namun Daud sama sekali tidak punya rasa dendam atau marah terhadap Raja Saul. Tidak kurang dari dua kali Daud mendapat kesempatan untuk membunuh Raja Saul, demikian Alkitab mencatat. Namun Daud tidak melakukannya bahkan cuma hanya melukai. Merupakan hal yang wajar bila dilakukan pada saat itu, tetapi Daud memilih untuk bersikap murah hati terhadap Raja Saul yang dihormatinya sebagai orang yang diurapi Allah.
Mampukah kita bersikap seperti Daud untuk tetap mengasihi bahkan menghormati orang-orang yang membenci kita ? Kita tidak pernah melakukan kesalahan, tetapi orang-orang itu membenci kita. Mereka membenci kita karena iri dan merasa terganggu dengan kelebihan atau sesuatu yang kita punyai. Merupakan hal yang lazim bila membalas mereka agar mereka tahu siapa kita. Bukankah Tuhan dapat memakai tangan kita untuk memberi pelajaran kepada mereka yang hatinya jahat?
Bukanlah demikian yang diajarkan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus justru mengajarkan kita untuk melakukan yang tidak lazim, yaitu mengasihi dan memberkati musuh-musuh kita, sebagai mana Daud memperlakukan Raja Saul. Jika kita membalas orang yang berbuat jahat kepada kita dengan melakukan hal yang sama jahatnya, di mana hal seperti itu dilakukan oleh semua orang yang tidak mengenal Allah. Lalu apa bedanya kita sebagai pengikut Kristus dengan orang yang tidak mengenal Allah?.
Tidak jarang kita diperhadapkan kepada situasi di mana kita harus memilih : membalas atau memberkati mereka? Kita difitnah, kita ditipu, kita mengalami diskriminasi, diperlakukan tidak adil, dll. Apakah kita tetap menerima mereka dan mendoakan mereka agar diberkati Tuhan? Sepertinya pilihan Daud adalah pilihan yang tepat sehingga berkenan kepada Tuhan. Tuhan Yesus berkata,’ Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.’[Matius 5:44]. Mari kita meneladani apa yang dilakukan Daud, tetaplah mengasihi dan menghormati orang yang telah membenci atau merugikan kita, tunjukanlah kasih Kristus yang telah dicurahkanNya kedalam hati kita dengan sikap bersedia mengampuni.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|