|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Apa pun yang kita perbuat, mari lakukan dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Lapangan Parkir Rasa Showroom |
|
Lapangan Parkir Rasa Showroom |
|
Senin, 18 Februari 2019 |
|
|
|
|
|
Lapangan Parkir Rasa Showroom |
|
Kolose 3:22-25 |
|
|
|
|
|
|
Bermula dari kesungguhannya menata motor di parkiran sekolah, seorang satpam diberi penghargaan sebagai satpam inovatif oleh Polres Tangerang Selatan. Tak tanggung-tanggung, setiap pagi satpam itu menyusun sekitar 450 motor sesuai tipe dan warnanya sehingga pemandangan di parkiran sekolah itu bagaikan showroom.
Apa yang dilakukan oleh satpam itu jauh dari motivasi untuk meraih penghargaan seperti yang diterimanya pada awal Februari ini. Selama 19 tahun masa pengabdiannya, sejak awal dengan setia ia telah melakukan hal yang sama. Bukan karena tuntutan pihak sekolah, namun demi ketertiban dan kemudahan para siswa untuk menemukan motor mereka. Waktu sekitar dua jam yang dihabiskannya setiap pagi untuk memindah-mindahkan dan menyusun motor tak pernah membuatnya mengeluh. Terkadang tangannya lecet karena menggeser-geser sekian banyak motor, namun ia tak keberatan. Siswa-siswa pun melontarkan pujian karena merasa sangat terbantu oleh kinerja satpam mereka.
Tiada yang tak su...selengkapnya » |
Bermula dari kesungguhannya menata motor di parkiran sekolah, seorang satpam diberi penghargaan sebagai satpam inovatif oleh Polres Tangerang Selatan. Tak tanggung-tanggung, setiap pagi satpam itu menyusun sekitar 450 motor sesuai tipe dan warnanya sehingga pemandangan di parkiran sekolah itu bagaikan showroom.
Apa yang dilakukan oleh satpam itu jauh dari motivasi untuk meraih penghargaan seperti yang diterimanya pada awal Februari ini. Selama 19 tahun masa pengabdiannya, sejak awal dengan setia ia telah melakukan hal yang sama. Bukan karena tuntutan pihak sekolah, namun demi ketertiban dan kemudahan para siswa untuk menemukan motor mereka. Waktu sekitar dua jam yang dihabiskannya setiap pagi untuk memindah-mindahkan dan menyusun motor tak pernah membuatnya mengeluh. Terkadang tangannya lecet karena menggeser-geser sekian banyak motor, namun ia tak keberatan. Siswa-siswa pun melontarkan pujian karena merasa sangat terbantu oleh kinerja satpam mereka.
Tiada yang tak suka bila seorang pekerja memiliki kinerja yang baik. Apalagi jika dilandasi motivasi yang tulus dari dalam hati. Sedang diawasi ataupun tidak, ia tetap bekerja dengan baik. Ada penghargaan atau tidak, tak memengaruhi bagusnya kualitas kerjanya. Firman Tuhan dalam Kolose 3:22-25 pun memberi tuntunan yang senada.
Dipesankan bahwa ketika seseorang bekerja, janganlah ia hanya menurut ketika sedang ada majikannya saja, melainkan harus tulus dari dalam hati. Begitu juga kualitas pekerjaannya harus baik, seperti dikerjakan untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Walaupun secara kasat mata seorang pekerja menerima uang gaji dari majikannya, namun upah yang sesungguhnya sudah disediakan oleh Tuhan. Karena sesungguhnya Kristus adalah tuan dan manusia adalah hamba-Nya [Kolose 3:24].
Selama manusia masih diam di dalam kemah yang fana ini, haruslah ia bekerja. Maka baiklah manusia bekerja dengan kesungguhan dan ketulusan hati, seperti untuk Tuhan sendiri dan bukan untuk manusia. Kiranya Tuhan beserta kita.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|