|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Ketika ada Tuhan dihidupku, maka aku mampu melakukan apapun. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Melibatkan Tuhan Dalam Melayani |
|
Melibatkan Tuhan Dalam Melayani |
|
Kamis, 28 November 2019 |
|
|
|
|
|
Melibatkan Tuhan Dalam Melayani |
|
Yeremia 1:4-10 |
|
|
|
|
|
|
Sebuah cerita tentang seorang pemuda yang bekerja sebagai badut. Ia bekerja jika ada lembaga atau perorangan membutuhkan jasanya. Biasanya ketika perayaan ulang tahun anak-anak atau event khusus yang berkaitan dengan acara anak-anak. Salah satu sarana yang sering ia gunakan adalah sarung tangan. Sangat mengagumkan, sebuah sarung tangan dapat melakukan banyak hal: mengambil buku, mengucapkan selamat jalan, menggaruk kepala, menepuk punggung seseorang atau juga menampar orang ketika ada tangan yang dimasukkannya. Sarung tangan ini tidak dapat melakukan apa-apa jika kita menarik tangan kita keluar. Semua yang dilakukan hanyalah bohong belaka. Kita dapat meneriakinya, memarahinya, mencoba untuk mengajarinya, tetapi itu tidak berguna. Sarung tangan tidak dapat melakukan apapun sendiri. Tanpa tangan kita di dalamnya, sarung tangan tidak lebih dari sepotong kain.
Awal mula pemanggilan Yeremia diikuti dengan keragu-raguan. Yeremia belum memiliki kepercayaan diri untuk menerima panggilan tersebut. Ia merasa bahwa tidak pandai bicara dan merasa masih muda. Bahkan ia juga diliputi rasa takut kepada bangsanya sendiri. selain itu ia juga tahu bahwa pekerjaan sebagai seorang nabi merupakan pekerjaan yang berat. Apalagi di tengah-tengah bangsa sendiri yang tidak mengindahkan peri...selengkapnya » |
Sebuah cerita tentang seorang pemuda yang bekerja sebagai badut. Ia bekerja jika ada lembaga atau perorangan membutuhkan jasanya. Biasanya ketika perayaan ulang tahun anak-anak atau event khusus yang berkaitan dengan acara anak-anak. Salah satu sarana yang sering ia gunakan adalah sarung tangan. Sangat mengagumkan, sebuah sarung tangan dapat melakukan banyak hal: mengambil buku, mengucapkan selamat jalan, menggaruk kepala, menepuk punggung seseorang atau juga menampar orang ketika ada tangan yang dimasukkannya. Sarung tangan ini tidak dapat melakukan apa-apa jika kita menarik tangan kita keluar. Semua yang dilakukan hanyalah bohong belaka. Kita dapat meneriakinya, memarahinya, mencoba untuk mengajarinya, tetapi itu tidak berguna. Sarung tangan tidak dapat melakukan apapun sendiri. Tanpa tangan kita di dalamnya, sarung tangan tidak lebih dari sepotong kain.
Awal mula pemanggilan Yeremia diikuti dengan keragu-raguan. Yeremia belum memiliki kepercayaan diri untuk menerima panggilan tersebut. Ia merasa bahwa tidak pandai bicara dan merasa masih muda. Bahkan ia juga diliputi rasa takut kepada bangsanya sendiri. selain itu ia juga tahu bahwa pekerjaan sebagai seorang nabi merupakan pekerjaan yang berat. Apalagi di tengah-tengah bangsa sendiri yang tidak mengindahkan perintah Tuhan dan sudah mengikuti penyembahan berhala buatan mereka sendiri. Tentu Yeremia akan mendapat penolakan bahkan ancaman yang berat ketika menyampaikan berita tentang hukuman dari Allah. Akan tetapi Tuhan sendiri yang berfirman kepada Yeremia bahwa Ia akan menaruh perkataan-perkataan-Nya kedalam mulut Yeremia sehingga yang keluar adalah perintah dan kehendak Tuhan. Selain itu Tuhan juga memberikan janji penyertaan bagi Yeremia dan akan melepaskannya dari berbagai ancaman. Dengan demikian Yeremia terus mengalami kekuatan dan semangat yang baru. Tuhan sendiri yang akan berkarya dalam pelayanan Yeremia.
Jemaat terkasih, kita adalah umat pilihan Tuhan. Mungkin kita punya talenta dan karunia yang luar biasa untuk melayani Tuhan, tetapi tanpa Tuhan sendiri kita tidak mampu berbuat apa-apa. Jangan kita seperti sarung tangan yang tidak dipakai karena hanya akan menjadi potongan kain yang tidak bisa apa-apa, tetapi jika tangan yang memakai sarung tangan itu maka kita dapat melakukan apapun itu. Jika kita punya banyak talenta tetapi tidak digunakan maka hanya akan menjadi talenta saja bahkan mungkin akan mengalami penurunan kualitas, tetapi jika kita mau menggunakannya dan melibatkan Tuhan untuk belajar melayaniNya maka Tuhan akan disenangkan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|