|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Syukuri apa yang ada hidup adalah Anugrah. Jalani hidup ini dengan selalu bersyukur pada-Nya
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Obsesi Yang Berlebihan |
|
Obsesi Yang Berlebihan |
|
Rabu, 06 November 2019 |
|
|
|
|
|
Obsesi Yang Berlebihan |
|
Mazmur 65:1-14 |
|
|
|
|
|
|
Pada saat diumumkan perilah kematiannya, banyak orang yang begitu kaget. Michael Jackson, selama ini menjadi salas satu icon popstar. Penampilannya ditunggu-tunggu, begitu populer dan hidup dengan harta yang melimpah. Semua orang tahu, bahwa ia terobsesi untuk memperbaiki dan mengoperasi dirinya terus menerus. Bahkan dikatakan untuk hidungnya saja, Michael Jackson melakukan lebih dari 10 kali operasi untuk memperbaikinya. Kita mungkin masih ingat penampilannya sekitar tahun 90 hingga sekarang. Makin lama wajahnya menjadi semakin aneh. Berita-berita gossip di seputar selebritis mengungkapkan Michael Jackson tidak pernah puas dengan dirinya, mulai dari mengubah pigmen kulitnya karena lahir sebagai orang kulit hitam sampai ia berusaha keras untuk memperbaiki wajahnya.
Dari Michael Jackson kita belajar bahwa kesuksesan tidak identik dengan perasaan bersyukur dan puas. Banyak orang sukses dan berhasil, namun tidak dapat menerima kondisi dirinya. Michael Jackson tetap merasa dirinya minder. Mulai dari kulit hingga wajahnya....selengkapnya » |
Pada saat diumumkan perilah kematiannya, banyak orang yang begitu kaget. Michael Jackson, selama ini menjadi salas satu icon popstar. Penampilannya ditunggu-tunggu, begitu populer dan hidup dengan harta yang melimpah. Semua orang tahu, bahwa ia terobsesi untuk memperbaiki dan mengoperasi dirinya terus menerus. Bahkan dikatakan untuk hidungnya saja, Michael Jackson melakukan lebih dari 10 kali operasi untuk memperbaikinya. Kita mungkin masih ingat penampilannya sekitar tahun 90 hingga sekarang. Makin lama wajahnya menjadi semakin aneh. Berita-berita gossip di seputar selebritis mengungkapkan Michael Jackson tidak pernah puas dengan dirinya, mulai dari mengubah pigmen kulitnya karena lahir sebagai orang kulit hitam sampai ia berusaha keras untuk memperbaiki wajahnya.
Dari Michael Jackson kita belajar bahwa kesuksesan tidak identik dengan perasaan bersyukur dan puas. Banyak orang sukses dan berhasil, namun tidak dapat menerima kondisi dirinya. Michael Jackson tetap merasa dirinya minder. Mulai dari kulit hingga wajahnya. Hal ini yang menjadi obsesinya semakin berlebihan. Sebenarnya yang perlu dioperasi adalah “bagian dalam” Michael Jackson untuk belajar menerima dirinya, bukan lahiriahnya.
Hal yang sama pernah dialami umat Israel saat di padang gurun dalam perjalanan dari Mesir menuju Israel. Umat Israel terus menerus mengeluh dan bersungut-sungut dengan keadaan. Mereka merasa hidup serba kekurangan dan seolah-olah Tuhan menjauhi mereka. Padahal jika dicermati dengan teliti Tuhan selalu baik dan merespon keinginan mereka. Saat umat Israel lapar tuhan mengirimkan roti mana dan burung puyuh, saat mereka haus Tuhan menyediakan air, Tuhan menyediakan tiang awan dan tiang api untuk member kesejukan dan menerangi jalan mereka. Bahkan saat musuh menyerang, Tuhan pun membela umat Israel. Cermatilah kisah ini dan akan ada satu kesimpulan yang jelas, yaitu Tuhan selalu beserta kita. Oleh karena itu bersyukurlah pada-Nya yang selalu ada bersama dengan kita.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|