|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Efesus 6:4
Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Amsal 29:17
Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Panggilan Sebagai Orang Tua |
|
Panggilan Sebagai Orang Tua |
|
Minggu, 24 Juni 2018 |
|
|
|
|
|
Panggilan Sebagai Orang Tua |
|
Efesus 6:4 ; Amsal 29:17 |
|
|
|
|
|
|
Panggilan sebagai orang tua
Efesus 6:4
Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Amsal 29:17
Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.
Gregory W. Slayton, seorang mantan Duta Besar Amerika Serikat dan profesor di Universitas Harvard, berkata bahwa menjadi ayah adalah tugas paling penting bagi laki-laki, tidak terkecuali bagi Presiden Amerika Serikat atau CEO perusahaan terbesar di dunia sekalipun. Dia berkata: ’Saya sendiri pernah menjadi CEO, investor perusahaan, duta besar, dan profesor di universitas. Pada setiap profesi yang saya jalani, saya tahu bahwa di luar sana pasti ada orang lain yang bisa melakukan pekerjaan itu sama bagusnya, atau lebih bagus daripada saya. Namun, dalam pekerjaan sebagai ayah bagi anak-anak saya, saya tidak tergantikan.’
Menjadi seorang ayah, demikian juga seorang ibu, adalah sebuah ...selengkapnya » |
Panggilan sebagai orang tua
Efesus 6:4
Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Amsal 29:17
Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.
Gregory W. Slayton, seorang mantan Duta Besar Amerika Serikat dan profesor di Universitas Harvard, berkata bahwa menjadi ayah adalah tugas paling penting bagi laki-laki, tidak terkecuali bagi Presiden Amerika Serikat atau CEO perusahaan terbesar di dunia sekalipun. Dia berkata: ’Saya sendiri pernah menjadi CEO, investor perusahaan, duta besar, dan profesor di universitas. Pada setiap profesi yang saya jalani, saya tahu bahwa di luar sana pasti ada orang lain yang bisa melakukan pekerjaan itu sama bagusnya, atau lebih bagus daripada saya. Namun, dalam pekerjaan sebagai ayah bagi anak-anak saya, saya tidak tergantikan.’
Menjadi seorang ayah, demikian juga seorang ibu, adalah sebuah tugas yang sangat penting dan tidak tergantikan oleh siapapun. Anda boleh bangga dengan pekerjaan anda sebagai pengusaha atau seorang profesional yang sukses dalam bidang anda masing-masing, tetapi ada suatu tugas yang tidak kalah pentingnya dan menentukan masa depan anda, yaitu sebagai seorang ayah atau seorang ibu. Jika anda berhasil dalam tugas ini, masa depan anda akan menggembirakan. Tetapi jika tidak, anda tidak akan bisa bersukacita nantinya.
Tugas sebagai seorang ayah atau seorang ibu adalah mendidik anak-anak kita menurut jalan Tuhan, supaya mereka nanti akan hidup dengan benar sesuai dengan jalan yang kita ajarkan itu [Amsal 22:6]. Memang ada sekolah yang memberikan pendidikan bagi anak-anak kita. Juga ada sekolah minggu di gereja. Tetapi tanggung jawab utama pendidikan anak-anak kita ada di pundak kita sendiri. Kitalah penanggung jawab utama yang harus mendidik anak-anak kita.
Karena itu sebagai orang tua kita harus menjalankan tugas itu dengan segenap hati dan penuh tanggung jawab kepada Tuhan.
Pdt. Goenawan Susanto
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|