|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Dengan pertolongan Roh Kudus, Bersaksilah tentang Yesus bagi segala bangsa. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Bersaksilah Bagi Semua Bangsa |
|
Bersaksilah Bagi Semua Bangsa |
|
Kamis, 03 Mei 2018 |
|
|
|
|
|
Bersaksilah Bagi Semua Bangsa |
|
Yohanes 21:1-14 |
|
|
|
|
|
|
“Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak” [Yohanes 21:11]. Apa maksud penyebutan angka ini? Jika maksudnya hanya sekedar memberi informasi, alangkah lebih sederhananya disebut “sangat banyak” atau “jala itu penuh”. Atau jika ingin menunjuk pada jumlah ikan yang didapat, lebih lazim disebut dengan satuan berat, seperti kilogram, gram, dsb. Lalu apa maksud dari penyebutan angka 153?
Kalau dalam sebuah cerita dicantumkan suatu angka, maka angka itu biasanya ada fungsinya. Demikian juga halnya dengan angka 153 yang ditulis dalam kisah ini. Pada jaman itu, menurut Ilmu pengetahuan Yunani, jumlah jenis ikan yang diketahui berjumlah 153 macam. Karena itu para murid mengasosiasikan angka 153 ini dengan angka jumlah jenis ikan tersebut. Itulah jumlah jenis ikan yang mereka ketahui. Angka itu bagi mereka berarti: semua jenis ikan di dunia ini. Ketika dulu Yesus memanggil murid-murid-Nya, Ia berkata, ’Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.’ [Markus 1:17]. Dalam kisah ini, Yesus kembali menegaskan dan mengingatkan murid untuk tetap “menebarkan jala” dan “menjaring jiwa”. Pertemuan awal Yesus dengan par...selengkapnya » |
“Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak” [Yohanes 21:11]. Apa maksud penyebutan angka ini? Jika maksudnya hanya sekedar memberi informasi, alangkah lebih sederhananya disebut “sangat banyak” atau “jala itu penuh”. Atau jika ingin menunjuk pada jumlah ikan yang didapat, lebih lazim disebut dengan satuan berat, seperti kilogram, gram, dsb. Lalu apa maksud dari penyebutan angka 153?
Kalau dalam sebuah cerita dicantumkan suatu angka, maka angka itu biasanya ada fungsinya. Demikian juga halnya dengan angka 153 yang ditulis dalam kisah ini. Pada jaman itu, menurut Ilmu pengetahuan Yunani, jumlah jenis ikan yang diketahui berjumlah 153 macam. Karena itu para murid mengasosiasikan angka 153 ini dengan angka jumlah jenis ikan tersebut. Itulah jumlah jenis ikan yang mereka ketahui. Angka itu bagi mereka berarti: semua jenis ikan di dunia ini. Ketika dulu Yesus memanggil murid-murid-Nya, Ia berkata, ’Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.’ [Markus 1:17]. Dalam kisah ini, Yesus kembali menegaskan dan mengingatkan murid untuk tetap “menebarkan jala” dan “menjaring jiwa”. Pertemuan awal Yesus dengan para murid terjadi pada peristiwa “menjaring ikan”. Kini pun sesudah peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus, dengan peristiwa serupa yang mirip [lihat kejadian dan tempat dalam Yohanes 21:1-14] ingatan murid-murid kembali dibawa untuk mengigat kembali peristiwa tersebut sekaligus mempertegas dan memperjelas panggilan mereka untuk menjadi saksi bagi semua bangsa.
Murid-murid menjaring 153 ikan, memiliki makna khusus yaitu perihal tugas bersaksi dan menjangkau jiwa bagi semua bangsa. Ajakan ini bukan terbatas bagi murid-murid yang hidup pada saat itu saja. Melainkan juga panggilan dan tugas kita sebagai murid Yesus di masa kini. Peristiwa pentakosta adalah peristiwa turunnya Roh Kudus bagi setiap orang percaya. Roh yang memberi kita rasa aman, keberanian dan kedamaian untuk kita terus bersaksi mewartakan berita tentag Kabar Sukacita di dalam Yesus Kristus.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|