|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kesadaran bahwa kita ini ciptaan yang berharga dan telah ditebus oleh Yesus Kristus hendaknya menggerakkan kita untuk memberi yang terbaik kepada-Nya tanpa sisa. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Tidak Ada Yang Terbuang Percuma |
|
Tidak Ada Yang Terbuang Percuma |
|
Rabu, 24 Agustus 2016 | Tema: Diperlengkapi Untuk Membangun Tubuh Kristus |
|
|
|
|
|
Tidak Ada Yang Terbuang Percuma |
|
Efesus 2:10 |
|
|
|
|
|
|
Dulu sebelum tahun 2000an bahan makanan seperti singkong dan jenis umbi-umbian tidaklah begitu digemari oleh banyak orang karena tidak memiliki penamplan atau sajian yang istimewa karena pada umumnya hanya digoreng, direbus atau dibakar. Variasi yang lain biasanya dibuat getuk atau keripik. Namun sekarang bahan makanan seperti singkong atau umbi-umbian tidak bisa diremehkan karena ada tangan-tangan yang mengolahnya menjadi produk kreatif. Singkong yang dulu hanya ada di warung-warung, sekarang sudah masuk dalam hotel bintang lima, restorant yang mewah dan bahkan sudah bersanding dengan makanan international sehingga bernilai ekonomis tinggi. Jadi apa yang dahulu dianggap remeh oleh banyak orang, sekarang sudah berubah menjadi istimewa.
Dahulu sebelum dalam Kristus, kita juga adalah manusia yang hina dan bercela di hadapan Tuhan. Keadaan kita terpuruk dan tak berharga. Namun sekarang kita harus bersyukur kepada Allah di dalam Kristus Yesus karena oleh kasih karunia dan kebaikan-Nya, kita sekarang dijadikan-Nya berarti dan berharga. Kita bernilai tinggi di hadapan-Nya, maka patutlah kita melakukan apa yang baik dan mu...selengkapnya » |
Dulu sebelum tahun 2000an bahan makanan seperti singkong dan jenis umbi-umbian tidaklah begitu digemari oleh banyak orang karena tidak memiliki penamplan atau sajian yang istimewa karena pada umumnya hanya digoreng, direbus atau dibakar. Variasi yang lain biasanya dibuat getuk atau keripik. Namun sekarang bahan makanan seperti singkong atau umbi-umbian tidak bisa diremehkan karena ada tangan-tangan yang mengolahnya menjadi produk kreatif. Singkong yang dulu hanya ada di warung-warung, sekarang sudah masuk dalam hotel bintang lima, restorant yang mewah dan bahkan sudah bersanding dengan makanan international sehingga bernilai ekonomis tinggi. Jadi apa yang dahulu dianggap remeh oleh banyak orang, sekarang sudah berubah menjadi istimewa.
Dahulu sebelum dalam Kristus, kita juga adalah manusia yang hina dan bercela di hadapan Tuhan. Keadaan kita terpuruk dan tak berharga. Namun sekarang kita harus bersyukur kepada Allah di dalam Kristus Yesus karena oleh kasih karunia dan kebaikan-Nya, kita sekarang dijadikan-Nya berarti dan berharga. Kita bernilai tinggi di hadapan-Nya, maka patutlah kita melakukan apa yang baik dan mulia bagi Allah.
Sesunggunya kita ini memiliki kemampuan untuk melakukan yang terbaik untuk kerajaan Allah sebab untuk itulah kita diciptakan-Nya. Jika kita yang sudah ditebus-Nya tidak melakukan apa-apa sama artinya membuang diri kita sendiri karena kita ini dikaruniai dengan kekayaan rohani yang besar. Oleh karenanya kita harus menyadari tujuan yang mulia dan maksud yang besar ketika Allah menciptakan kita.
Janganlah kita membuang apa yang sebenarnya bisa kita berikan kepada kerajaan Allah. Jangan membuang kasih karunia yang berharga dalam diri kita dengan hanya berdiam diri dan tidak melakukan yang terbaik bagi Allah. Lakukan apa yang kita bisa dan persembahkanlah yang terbaik bagi Allah sebagai rasa syukur atas anugerah-Nya yang besar. Selagi kita ada, marilah kita memaksimalkan kepercayaan dan anugrah-Nya dengan melayani Tuhan dan sesama melalui perbuatan baik.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|