|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Untuk dapat mengenal Yesus lebih dalam, luangkanlah waktu lebih banyak bersama-Nya! |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Apakah Dia Benay? |
|
Apakah Dia Benay? |
|
Senin, 27 November 2017 |
|
|
|
|
|
Apakah Dia Benay? |
|
Yohanes 7:25-36 |
|
|
|
|
|
|
Suatu pagi di pelabuhan Tanjung Mas yang ramai. Merapatlah sebuah kapal besar dari Timur Tengah. Riuh rendah suara orang bersahut-sahutan dengan berbagai logat dan bahasa. Berbaur dengan lirihan angin sepoi-sepoi dan suara gemericik ombak laut. Tiba-tiba mata Mbah Wanidy, owner dari warung angkringan seberang gereja, tertuju pada sosok pemuda yang baru saja turun dari kapal. Wajah dan perawakan pemuda itu tidak asing baginya. Namun tampak lebih kusut dengan pakaian seadanya. Ya, pagi itu Mbah Wanidy yang ada di Tanjung Mas untuk sebuah keperluan bisnis, melihat sosok seperti Benay. Namun ia masih ragu apakah pemuda yang dilihatnya itu sungguh Benay? Pemuda langganan fanatik warungnya yang tiba-tiba pergi ke Iraq satu tahun yang lalu. Dan setelah itu tidak ada kabar berita lagi tentangnya. Orang-orang sudah menganggap dia wafat sebagai martir kemanusiaan di tanah konflik Timur Tengah. Mbah Wanidy terus memandang pemuda itu dengan pandangan penuh tanya. Kadang ia yakin itu adalah Benay, tapi kadang muncul keraguan juga apakah yang dilihatnya itu sungguh Benay.
Jemaat yang terkasih, sama seperti Mbah Wanidy bertanya-tanya apakah yang dilihatnya itu sungguh Benay? Demikian juga dengan sosok Yesus Kristus. Di masa pelayanannya di tanah Yudea, sudah timbul pergunjingan...selengkapnya » |
Suatu pagi di pelabuhan Tanjung Mas yang ramai. Merapatlah sebuah kapal besar dari Timur Tengah. Riuh rendah suara orang bersahut-sahutan dengan berbagai logat dan bahasa. Berbaur dengan lirihan angin sepoi-sepoi dan suara gemericik ombak laut. Tiba-tiba mata Mbah Wanidy, owner dari warung angkringan seberang gereja, tertuju pada sosok pemuda yang baru saja turun dari kapal. Wajah dan perawakan pemuda itu tidak asing baginya. Namun tampak lebih kusut dengan pakaian seadanya. Ya, pagi itu Mbah Wanidy yang ada di Tanjung Mas untuk sebuah keperluan bisnis, melihat sosok seperti Benay. Namun ia masih ragu apakah pemuda yang dilihatnya itu sungguh Benay? Pemuda langganan fanatik warungnya yang tiba-tiba pergi ke Iraq satu tahun yang lalu. Dan setelah itu tidak ada kabar berita lagi tentangnya. Orang-orang sudah menganggap dia wafat sebagai martir kemanusiaan di tanah konflik Timur Tengah. Mbah Wanidy terus memandang pemuda itu dengan pandangan penuh tanya. Kadang ia yakin itu adalah Benay, tapi kadang muncul keraguan juga apakah yang dilihatnya itu sungguh Benay.
Jemaat yang terkasih, sama seperti Mbah Wanidy bertanya-tanya apakah yang dilihatnya itu sungguh Benay? Demikian juga dengan sosok Yesus Kristus. Di masa pelayanannya di tanah Yudea, sudah timbul pergunjingan di antara banyak orang tentang siapa Dia sebenarnya. Apakah sungguh Dia itu Mesias? Orang yang diurapi oleh Allah? Ataukah hanya orang biasa saja yang kebetulan punya talenta mengajar dengan hikmat dan melakukan mujizat? Jika Dia Mesias mengapa ada asal usulnya? Ayah-Nya bernama Yusuf, ibu-Nya bernama Maria. Lahir di Betlehem, besar di Nazareth, dan melayani di Galilea di antara orang-orang pinggiran. Mereka jadi ragu-ragu apakah sungguh Yesus itu Kristus [Mesias]? Di sisi lain, bagi imam-imam kepala dan orang-orang Farisi yang merasa tersaingi otoritas keagamaannya, Yesus adalah ancaman besar. Terlepas apakah Dia itu Mesias atau bukan, yang pasti Yesus harus dibunuh. Mereka yang ragu dan mereka yang merasa terancam, tidak akan dapat memahami siapa Yesus sebenarnya. Hanya orang yang beriman, yang dapat memahami Yesus dalam kodrat ilahi dan kemanusiaan-Nya sekaligus. Dalam kodrat insani-Nya, Dia punya asal-usul. Namun dalam kodrat ilahi-Nya, Dia tidak berasal-usul. Malah Dia-lah sumber asal-usul itu sendiri. Sang Firman, pencipta dari semua yang ada sekarang ini [Yohanes 1:1-3].
Jemaat yang dikasihi Tuhan, siapakah Yesus bagi kita? Apakah kita sudah sungguh mengenal-Nya? Yesus adalah Pribadi agung yang melampaui kemampuan pikiran dan perasaan kita untuk dapat memahami-Nya dengan sebenar-benarnya. Oleh karena itu kerinduan untuk makin memahami Tuhan dalam hidup kita harus kita kerjakan. Sukalah mendengarkan Firman Tuhan. Sediakanlah waktu tiap hari untuk bersaat teduh, merenungkan sabda-Nya dan berdoalah dengan khusuk. Hadirlah dalam ibadah dan komcil, di mana kita bisa sharing pengalaman dan saling mendoakan. Niscaya pemahaman akan semakin lebih dalam.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|