|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. [Matius 5:16]
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Bebas Menerangi |
|
Bebas Menerangi |
|
Jumat, 21 Juli 2017 |
|
|
|
|
|
Bebas Menerangi |
|
Matius 5:14-16 |
|
|
|
|
|
|
Peristiwa bom bunuh diri di Kampung Melayu belum tuntas, tiba-tiba bom panci di Bandung keburu meledak di tempat perakitannya. Meski bersyukur karena bom gagal dieksekusi di target yang dituju, namun kejadian ini memberi tanda bahwa ancaman bom belum berhenti di negeri ini. Bom ketika diledakkan memancarkan sinar terang oleh karena terjadi percikan api. Namun bukanlah menjadi tujuannya untuk menerangi kegelapan. Malah sebaliknya dimaksudkan untuk menjadi tanda kematian. Terang termanipulasi oleh orang-orang ’radikal’ yang pikiran dan hatinya beku, menjadi terang pencabut nyawa.
Ngeri-ngeri jijik membayangkan perilaku pamer keberanian para pembom bunuh diri ini. Mereka merasa berbuat benar dengan berupaya menebar ketakutan. Sangat jauh berbeda dari yang diajarkan Tuhan. Tuhan menyebut orang-orang percaya sebagai terang dunia. Terang bukan untuk menebar ketakutan, namun terang sebagai tanda perbuatan baik bagi semua orang, apapun suku, agama, ras dan golongannya. Perbuatan baik itu bukan untuk pamer kebaikan yang mengharapkan pujian orang lain, namun semata-mata adalah ciri kepribadian dari setiap orang percaya. Den...selengkapnya » |
Peristiwa bom bunuh diri di Kampung Melayu belum tuntas, tiba-tiba bom panci di Bandung keburu meledak di tempat perakitannya. Meski bersyukur karena bom gagal dieksekusi di target yang dituju, namun kejadian ini memberi tanda bahwa ancaman bom belum berhenti di negeri ini. Bom ketika diledakkan memancarkan sinar terang oleh karena terjadi percikan api. Namun bukanlah menjadi tujuannya untuk menerangi kegelapan. Malah sebaliknya dimaksudkan untuk menjadi tanda kematian. Terang termanipulasi oleh orang-orang ’radikal’ yang pikiran dan hatinya beku, menjadi terang pencabut nyawa.
Ngeri-ngeri jijik membayangkan perilaku pamer keberanian para pembom bunuh diri ini. Mereka merasa berbuat benar dengan berupaya menebar ketakutan. Sangat jauh berbeda dari yang diajarkan Tuhan. Tuhan menyebut orang-orang percaya sebagai terang dunia. Terang bukan untuk menebar ketakutan, namun terang sebagai tanda perbuatan baik bagi semua orang, apapun suku, agama, ras dan golongannya. Perbuatan baik itu bukan untuk pamer kebaikan yang mengharapkan pujian orang lain, namun semata-mata adalah ciri kepribadian dari setiap orang percaya. Dengan demikian Tuhan mengharapkan setiap orang percaya selalu dikenali sebagai orang yang berakhlak mulia di manapun ia berada. Hanya dengan cara demikian terang menjadi simbol kehidupan dan kebaikan. Dan Bapa di sorga dimuliakan olehnya.
Jemaat yang terkasih, siapapun dan apapun latar belakang kita, marilah kita sambut identitas dan kepercayaan yang Tuhan sematkan pada kita. Yaitu sebagai terang dunia. Bukalah pikiran dan hati kita untuk Tuhan kerjakan sampai kita mengalami bahwa potensi tiada batas untuk berbuat baik menjadi buah hidup kita. Terpujilah Tuhan!
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|